Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Pedagang Pasar Sentral Makassar Bentrok dengan Satpol PP

Kompas.com - 18/08/2014, 20:19 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi puluhan pedagang pasar sentral Makassar Mall berujung bentrok di kantor Balai Kota Makassar, Senin (18/8/2014) sore. Akibatnya, satu orang pedagang, Andi Fadli mengalami luka pada pelipis kiri setelah dikeroyok puluhan anggota Satpol PP.

Bentrokan bermula saat ayah korban, Andi Perenrengi selaku ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sentral (APPSM) Makassar bertemu dengan Kasubag Dokumentasi Humas Pemkot Makassar, Ridha Rasyid untuk melakukan negosiasi bertemu dengan Wali Kota Makassar, M Ramdhan Pomanto.

Tak lama kemudian, Kepala Satpol PP, Alham Arifin sontak mengeluarkan kalimat tak sedap ditujukan kepada Andi Parenrengi. Tidak menerima perlakuan tersebut, spontan emosi Andi Fadli terpancing. Ia pun maju melakukan protes yang ditujukan kepada kepala Satpol PP.

Puluhan anggota Satpol PP pun langsung mengeroyok Andi Fadli sampai mengalami luka sobek pada pelipis kiri. Aparat kepolisian yang mengawal jalannya aksi demonstrasi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Bentrokan pun perlahan reda dan sejumlah pengunjuk rasa menarik diri keluar dari pekarangan Balai Kota Makassar yang dijaga ketat sejumlah anggota Satpol PP.

Selanjutnya, Andi Fadli melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polrestabes Makassar yang berada di depan kantor Balai Kota Makassar.

Kuasa Hukum para pedagang Makassar Mall, Acram Mappaona Azis sangat menyayangkan tindakan anarkistis yang dilakukan anggota Satpol PP. Dia meminta pemerintah kota bertanggung jawab atas insiden tersebut dan meminta pelaku pengeroyokan agar diproses secara hukum.

Menurut Acram, aksi demonstrasi dilakukan pedagang Makassar Mall lantaran tuntutannya tidak dipenuhi. Dimana, pasca kebakaran, pasar Makassar Mall yang kini dibangun kembali hendak diperjualbelikan oleh pihak pengembang PT Melato Raya Inti (MTIR).

"Pemerintah kota tidak mau transparan dalam jual beli los pasar Makassar Mall. Sementara pedagang tidak diperhatikan," tandas Acram.

Selain itu, lanjut Acram, para pedagang juga menolak kesepakatan harga kios yang dikeluarkan PT MTIR selaku developer dengan Asosiasi Pedagang Makassal Mall (APMM). Harga tersebut harus ditinjau kembali.

"Karena mereka (developer) mengambil keuntungan di atas penderitaan pedagang. Uang asuransi dan pembangun tidak jelas berapa banyak. Seharusnya pedagang tidak perlu bayar karena asuransi oleh pemerintah pasca-kebakaran Makassar Mall. Oleh karenanya, pedagang yang bersertifikat harus gratis," tandas Arcam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com