Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Berdarah di Lembata, Polisi Kejar Pembunuh Manuk

Kompas.com - 18/08/2014, 18:30 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


LEWOLEBA, KOMPAS.com - Pasca-bentrokan berdarah antar-warga dua desa di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8/2014) kemarin, kepolisian resor setempat mengambil langkah cepat dengan mengejar pelaku pembunuh Karinus Manuk (65), warga Desa Wulandoni.

Kepala Polres Lembata, AKBP Wresni Haryadi Satya Nugroho kepada Kompas.com, Senin (18/8/2014) mengatakan, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan oleh gabungan petugas keamanan dari TNI dan Polri sehingga kini pihaknya fokus menyelidiki kasus ini.

“Kondisi di Wulandoni sementara ini kondusif sehingga kita sedang berusaha untuk mencari pelaku pembunuhan terhadap korban Karinus Manuk,” kata Wresni.

“Untuk mengamankan situasi maka dari Polres Lembata kita terjunkan 75 personel, bantuan BKO dari Polres Flores Timur 30 personel, BKO dari Brimob 100 personel dan dari Komando Distrik Militer Flores Timur sebanyak 45 personel,” tambahnya lagi.

Sebelumnya diberitakan bentrokan terjadi antar-warga dua desa di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Camat Wulandoni, Yohanes Dedeo Arimon kepada Kompas.com, Minggu (17/8/2014) malam mengatakan, dua desa yang terlibat bentrok itu adalah Desa Wulandoni dan Desa Pantai Harapan.

“Bentrokan terjadi dari siang tadi sampai sekarang. Penyebab utamanya adalah masalah tanah dan juga batas antara kedua desa,” kata Yohanes.

Lima korban luka berat itu adalah Yoseph Kewoi (warga Desa Belobao), Romanus Atawolo (Desa Atawolo), Rinhus (Desa Wulandoni), Dore asal (Desa Pantai Harapan), dan Jamal Taran (Desa Pantai Harapan). Adapun korban tewas adalah Karinus Manuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com