Di Yogyakarta, ratusan orang dari berbagai elemen, Jumat (15/08/2014) sore ini mengikuti acara sepeda santai dengan tema "Bike to remember, menolak kedaluarsa kasus Udin".
"Ada ratusan warga yang ikut dalam acara 'Bike to remember menolak kedaluarsa kasus Udin', mulai dari seniman, pegiat sepeda, pelajar, mahasiswa dan tentunya jurnalis," ucap Kelly Mayasari, koordinator acara, Jumat (15/8/2014).
Kelly menuturkan, aksi bersepeda ini tidak hanya untuk memperingati kematian wartawan Udin, tetapi juga menolak kasusnya kedaluarsa. Lewat aksi ini, masyarakat sangat ingin para pembuat kebijakan, khususnya pihak kepolisian, segera menangkap pelaku serta otak di balik kejadian itu.
"Masyarakat tahu kasus Udin sudah 18 tahun berjalan dan bulan Agustus ini masuk ke waktu kedaluarsa. Harus ada penyelesaian kasus, jangan sampai menguap begitu saja," tandasnya.
Delapan belas tahun berlalu kasus ini tanpa ada kepastian hukum, menurut Fuad, merupakan bukti cacatnya penegakan hukum di negara ini. Setidaknya, melalui aksi ini, kasus pembunuhan Udin menjadi sebuah pembelajaran bagi masyarakat bahwa penegakan hukum di negara ini masih belum berjalan semestinya.
"Kalau pun kasus Udin akan ditutup, semoga persitiwa seperti yang dialami wartawan Bernas menjadi yang terakhir. Jangan sampai ada lagi," pungkasnya.
Bike to Remember menolak kedaluarsa kasus Udin mengambil rute Alun-alun Utara, Jalan Gondomanan, Jalan Mataram, Jalan Malioboro dan finish di titik nol Km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.