Demikian salah satu isi kesepakatan antara sejumlah pihak antara lain, kepala desa, camat, polisi, pengurus masjid, dan GP Ansor Sidoarjo di Mapolres Sidoarjo, Senin (11/8/2014).
Kesepakatan tersebut menyusul disegelnya Masjid Hibaturrahman oleh warga setempat dan pemuda Ansor Sidoarjo, Minggu (10/8/2014) lalu.
Sekretaris GP Ansor Kabupaten Sidoarjo, Rizza Ali Faizin, mengatakan, selain karena terbukti melakukan kegiatan provokasi warga dengan ajaran Islam radikal, tanah di atas berdirinya Masjid Hibaturrahman berstatus sengketa antara PT Ratatex dan pemerintah.
"Surat wakaf masjid yang sekarang dipegang pengurus masjid disepakati untuk diserahkan kepada Pemkab Sidoarjo," katanya.
Selama penutupan tersebut, masjid Hibaturrahman akan diawasi ketat oleh masyarakat setempat dan aparat yang berwenang.
"Jika masih ada kegiatan, berarti mengingkari kesepakatan dan akan ditindak tegas," jelasnya.
Hari Minggu kemarin, warga bersama satgas GP Ansor Kabupaten Sidoarjo membubarkan pengajian yang dipimpin aktivis Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) (baca juga: Diduga Jadi Pusat Aktivitas ISIS, GP Ansor Segel Masjid). Warga tidak sabar karena pemerintah dinilai tidak tanggap dengan aksi jemaah masjid dari berbagai daerah itu yang kerap melakukan doktrinasi ajaran-ajaran Islam radikal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.