Masyarakat, PNS dan karyawan swasta menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Pemecahan rekor MURI berpusat di TPA Bestari, Jalan Anggrek, Probolinggo. Kegiatan itu diikuti Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya beserta rombongan, Wali Kota Rukmini, dan sejumlah pejabat, serta perwakilan pihak swasta.
Baik Menteri, Wali kota, dan para pejabat juga ikut membuat lubang biopori. Balthasar Kambuaya mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai upaya menjaga lingkungan. Biopori berfungsi mempertahankan keberadaan air bersih sebagai resapan air.
"Ini kegiatan yang sangat baik. Kementerian Lingkungan Hidup punya tujuan agar banyak kota/kabupaten bersih, asri dan nyaman. Kota Probolinggo banyak mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan, Adipura Kencana, TPA Bestari dapat penghargaan nasional sebagai TPA terbaik, dan adiwiyata mandiri," kata Kambuaya.
Kambuaya menambahkan, tahun depan setiap daerah harus mempunyai TPA untuk dinilai dalam meraih Adipura. Hal ini agar kualitas lingkungan dan kebersihan kota menjadi lebih baik. "Kami perintahkan agar daerah-daerah lain berkunjung ke Kota Probolinggo untuk melihat TPA bestari sebagai rujukan," imbuh dia.
Ditanya wartawan bagaimana kiat Kota Probolinggo sukses di bidang lingkungan, Wali Kota Rukmini menegaskan, pentingnya membangun komitmen antara pemkot dan masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan.
"Kalo pemkot tidak melibatkan masyarakat dalam program, maka programnya enggak akan jalan. Dengan melibatkan masyarakat, tingkat kesadarannya semakin meninggi. Sedangkan untuk kunjungan ke TPA Bestari, pemda-pemda lain tiap tahun berkunjung ke TPA Bestari ini yang sedang diperluas karena sudah overload," kata dia.
Kepala BLH Budi Krisyanto menjelaskan, pembuatan lubang biopori itu dimaksudkan salah satunya untuk mengurangi genangan akibat banjir, karena sejumlah titik di Kota Probolinggo selalu menjadi langganan banjir.
Biopori juga penting karena di tengah pesatnya pembangunan di Kota Probolinggo, akan mengurangi stok air bersih. Biopori bisa menjaga volume ketersediaan air bersih. "Pembuatan biopori ini merupakan bagian dari Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) dan menggalakan Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (Gemas Darling).
"15.000 peserta pembuat lubang biopori secara serentak tersebar di RT-RT, RW di kelurahan yang berpotensi terkena banjir. Aksi ini juga merupakan antisipasi dampak perubahan iklim," tukas dia.
Manajer MURI Sri Wijayati usai menyerahkan piagam pemecahan rekor MURI kepada Pemkot menuturkan, pembuatan biopori berhasil memecahkan rekor dengan peserta terbanyak, mengalahkan kegiatan serupa di daerah lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.