Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Orasi, Ada Juga Aksi Teatrikal Prabowo-Hatta Sidang di MK

Kompas.com - 06/08/2014, 13:10 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Kelompok yang menamakan diri Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Pemilu Bersih Jateng di Semarang menggelar unjuk rasa mendukung langkah pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta dalam melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ratusan orang berjalan kaki dari Jalan Pahlawan menuju Jalan Veteran Semarang, tepatnya depan Kantor KPU Jawa Tengah, Rabu (6/8/2014).

Akibatnya, jalan di depan kantor KPU Jawa Tengah ditutup dan dialihkan melalui Jalan Menteri Supeno dan Jalan Pandanaran. Kelompok tersebut menuntut agar MK bersikap adil dan profesional. Menurut mereka, Pilpres 2014 penuh dengan kecurangan dan jauh dari asas pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur serta adil.

Koordinator aksi, Johan Untung, mengatakan bahwa pelaksanaan Pilpres kali ini sangat brutal sebab banyak terjadi kecurangan di berbagai daerah. Namun, kecurangan yang terjadi secara masif itu tidak dihiraukan sehingga terkesan ada pembiaran oleh pihak penyelenggara.

Dia mengatakan, tahapan Pilpres kali ini belum selesai meski KPU sudah mengumumkan dan menetapkan pemenang. Keputusan final, lanjut dia, ada di MK. Oleh karena itu, dia berharap semua pihak menghormati dan tidak melakukan intervensi.

Selain itu, Untung juga meminta tidak ada pembentukan opini bahwa tahapan Pilpres sudah selesai dan ada pemenangnya.

"Sebab itu kami mendukung sepenuhnya langkah Prabowo-Hatta," tandasnya.

Dia juga menjelaskan sejumlah indikasi kecurangan tersebut, antara lain dugaan penggelembungan daftar pemilih tetap, dugaan komisioner KPU yang membocorkan materi debat capres, keterlibatan penyelenggara dari tingkat KPPS yang memihak pasangan capres nomor urut dua. Selain itu, juga adanya dugaan politik uang yang dilakukan secara sistematis serta sejumlah kecurangan lain.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro yang juga turut berorasi menegaskan pihaknya akan bergerak dan berjuang hingga 21 Agustus mendatang agar MK memberikan keputusan se adil-adilnya.

Dia mengingatkan pada peserta aksi agar tetap menyampaikan pendapatnya dan menuntut hak secara damai dan cerdas.

"Ini sesuai dengan intruksi pak Prabowo, kita akan terus kawal ini sampai mendapatkan keadilan," ungkapnya.

Komisioner KPU Jateng, Wahyu Setiawan, seusai menerima berkas indikasi kecurangan Pilpres di Jateng mengatakan akan segera meneruskan bukti tersebut ke KPU RI agar bisa dilanjutkan ke MK.

"Di Jateng, ada lima daerah yang dimasukkan pada materi gugatan di MK yaitu Kabupaten Jepara, Kabupaten Purbalingga, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, serta Kabupaten Demak," ujarnya.

Pada unjuk rasa yang dikawal ketat aparat kepolisian ini juga dilakukan aksi teatrikal. Teatrikal itu menggambarkan pasangan Prabowo-Hatta tidak terima dengan hasil KPU dan menggugat ke MK. Kemudian dua kotak suara yang dibawa peserta aksi dibakar sebagai wujud kekecewaan pelaksanaan Pilpres yang penuh kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com