Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2014, 20:25 WIB
Angger Putranto

Penulis

LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com — Berkedok menjadi korban kecelakaan, dua pemuda di Lampung Selatan hampir berhasil memeras penumpang mobil. Untunglah pemerasan tersebut tidak terjadi karena rombongan Direktur Lalu Lintas Polda Lampung sedang berpatroli dan melintasi lokasi.

Direktur Lalu Lintas Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Sustri Bagus Setiawan yang ada di dalam rombongan segera turun setelah melihat ada kerumunan orang. "Kejadian itu bermula ketika dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor tiba-tiba jatuh di depan sebuah mobil. Pengguna sepeda motor itu meminta pengguna mobil bertanggung jawab," ujar Bagus ketika ditemui di Pos Polisi Simpang Tiga Tegineneng, Lampung Selatan, Rabu (30/7/2014) sore.

Bagus menuturkan, pemuda yang pura-pura jadi korban kecelakaan tersebut awalnya diberi uang Rp 25.000, tetapi justru meminta ganti rugi Rp 150.000. Pengendara mobil yang menolak memberikan uang justru mendapat ancaman bahwa kaca mobilnya akan dipecahkan menggunakan batu bata.

"Kebetulan kami melintas dan langsung berhenti menghampiri warga yang bersitegang di pinggir jalan. Kami segera meminta pengendara motor untuk menunjukkan surat-surat resmi. Namun, pengendara motor tersebut langsung kabur perlahan," kata Bagus.

Menanggapi hal itu, Bagus mengimbau kepada semua pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintasi jalur lintas Sumatera. Bila mengalami hal seperti itu, warga diminta segera pergi, melapor, dan meminta pengamanan di pos kepolisian terdekat.

Slamet, pengemudi mobil yang hampir menjadi korban tersebut, akhirnya mendapat pengawalan hingga Pos Polisi Simpang Tiga Tegineneng. Slamet menuturkan, saat itu ia hanya bersama istrinya di dalam mobil dari arah Lampung Tengah menuju Metro.

"Sekarang sih aman. Saya khawatir nanti malam waktu pulang dari metro sudah diincar oleh pemuda di tempat yang tadi," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com