Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah di Rumah JK Telan Korban, Polisi Tidak Periksa Panitia

Kompas.com - 30/07/2014, 10:55 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sampai saat ini polisi belum berencana memeriksa panitia penyelenggara sedekah di kediaman wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, di Makassar yang mengakibatkan nyawa seorang bocah melayang, Selasa kemarin.

Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Fery Abraham, Rabu (30/7/2014), mengaku tetap mengikuti perkembangan insiden meninggalnya Dika (11) di kediaman JK saat open house Lebaran.

"Kami tetap terus mengikuti perkembangan insiden itu, bahkan kami mengikuti Pak JK melayat ke rumah duka di Jalan Daeng Tantu, Kelurahan Rappokalling Barat, Kecamatan Tallo, tadi pagi," kata Fery.

Menurut dia, pihak keluarga ingin sekali bertemu dengan JK. "Akhirnya Pak JK memenuhi permintaan keluarga korban. Jadi, untuk sementara belum ada rencana memeriksa panitia penyelenggara sedekah dalam acara open house di kediaman JK," katanya.

Meski demikian, Fery memastikan insiden itu menjadi atensi. Petugas akan mengevaluasi pengamanan pembagian sedekah itu.

"Kami tetap membuat laporan mulai dari sistem pengamanan, membawa korban ke rumah sakit, meninggalnya, dibawa ke rumah duka, diberi santunan oleh keluarga JK, diberi santunan oleh Pemkot Makassar, pengawalan ke pemakaman dan lainnya," ucap dia.

Sebelumnya telah diberitakan, acara open house di kediaman JK di Jalan Hadji Bau, Makassar, menewaskan seorang gadis belia, Dika (11), dan 11 orang lainnya luka-luka sehingga harus mendapat perawatan tim medis karena berdesak-desakan.

Membeludaknya massa di acara open house di kediaman JK lantaran adanya pembagian sedekah Rp 50.000 per orang. Hal itu membuat petugas keamanan kewalahan menghadapi desakan ribuan warga.

Baca juga: Telan Korban Tewas, "Open House" JK Dikritik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com