Pada Pilpres 9 Juli lalu, warga Kendari yang menggunakan hak politiknya mencapai 61,05 persen, sedangkan pada Pileg lalu mencapai 72, 83 persen.
Komisioner KPU Kendari, Wahid Daming menyebutkan, penurunan angka partisipasi pemilih disebabkan oleh minimnya sosialisasi KPU kepada warga.
"Faktor sosialisasi yg kurang, karena anggarannya juga minim. Ditambah masyarakat juga kurang antusias, sebab kurang menyentuh langsung ke pemilih, tak sama dengan pileg," terang Wahid, Kamis (17/7/2014).
Dari hasil rapat pleno KPU Kendari, kata Wahid Daming, tercatat 153.350 suara sah dan 649 surat suara tidak sah.
"Surat suara yang tidak sah karena dicoblos tidak sesuai prosedur, seperti di luar kolom, tanda, nomor urut, ada juga yang mencoblos dua pasangan," ujarnya.
Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap di Kendari sebanyak 243.680 orang dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan mencapai 252.225 orang. Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara pilpres oleh KPU Kendari yang digelar Rabu (16/7/2014), pasangan capres dan cawapres nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih suara 80.645 atau 52.58 persen. Sedangkan pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta meraih 72.705 suara atau 47.42 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.