Penganan tradisional yang menggunakan santan, gula aren dan telur ayam ini menjadi kue yang identik dengan ramadhan di Polewali. Selain rasa gurih dan manis yang berpadu di lidah, kue tetu bahkan dipercaya bisa membuat badan kembali bugar setelah seharian berpuasa.
Setiap hari, sejak sekitar pukul 14.30 wita warga biasanya sudah mencari sajian untuk berbuka puasa. Dan tetu sepertinya menjadi menu yang tidak pernah dilewatkan untuk menemani berbuka. Tak heran jika para pedagang tetu di Pasar Pekkabata membuat tetu lebih banyak dari hari-hari lain. Beberapa pedagang mengaku membuat tetu tiga kali lebih banyak dibanding hari biasa.
Harga tetu pun relatif murah yakni Rp 1.000 per buah. Basira, salah satu pedagang tetu di Pasar Pekkabata, mengaku mulai melayani pembeli sejak pukul 13.00 wita. Jika pembeli terlalu banyak, Basira kana mendahulukan mereka yang sudah memesan terlebih dahulu.
“Untungnya lumayan. Dengan berjualan mulai sore hingga menjelang petang, bisa meraup pendapatan sampai 350 ribu sehari. Kalau hari biasa paling banyak Rp 100 ribu,” ujar Basira, Jumat siang (11/7/2014) kemarin.
Meski tetu menjadi favorit, di pasar kue tradisonal Polewali Mandar, pembeli juga bisa mendapati kue tradisional lain seperti surabeng dan jepa yang tak kalah lezat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.