Hal itu diakui pula oleh Kepala Rutan Manado Julius Paath. "Mereka terlihat adem-adem saja. Ini masih banyak yang berada di dalam ruang tahanan," ujar Paath.
Melihat hal tersebut, Paath kemudian menginstruksikan kepada petugas rutan untuk meminta para warga binaan yang masih berada dalam rutan untuk keluar dan melakukan pencoblosan.
Salah satu narapidana yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, dia memang tidak terlalu antusias. "Masalahnya, siapa pun presiden yang akan terpilih nanti, tidak akan membuat saya bebas, atau minimal berkurang sebulan masa tahanan saya," ujar dia.
Hal itu diaminkan pula oleh beberapa tahanan dan narapidana lainnya. Jumlah pemilih di rutan sendiri tercatat sebanyak 623 pemilih. Namun, menurut Ketua Panitia Pemungutan Suara, Sonny Gumansalangi, pemilih real yang ada di rutan hanya berjumlah 489 orang.
"Itu sudah terdiri dari 411 warga binaan dan ditambah petugas serta keluarganya dan warga lainnya yang berada di sekitar rutan," ujar Gumansalangi.
Sementara itu, di TPS Rutan Manado sendiri disediakan sebanyak enam bilik suara. "Kami melebihkan jumlah bilik suara untuk mengantisipasi agar pemungutan suara lancar, tetapi ini malah mereka kurang antusias," ujar Paath.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.