KPU Kabupaten Semarang meminta dukungan Bupati Semarang untuk memastikan ketersediaan pasokan listrik selama proses pemungutan suara Pemilu Presiden 2014. Listrik disebut sudah menjadi salah satu kebutuhan vital dalam hajatan demokrasi ini.
"Kami berharap (pada) 9, 10, 13, 16 Juli 2014 tidak ada pemadaman listrik, mengingat rekapitulasi mulai di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK) sudah online memanfaatkan internet. Kami mohon bantuannya pak Bupati mungkin bisa menindaklanjuti ini ke pihak PLN," kata Ketua KPU Kabupaten Semarang, Guntur Suhawan, dalam paparan menjelang Pilpres di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Senin (7/7/2014).
Menurut Guntur, selain untuk penerangan, KPU juga mengalokasikan anggaran ekstra Rp 750.000 per tempat pemungutan suara (TPS) untuk mendukung kelancaran proses pemungutan suara hingga penghitungan suara pemilu presiden.
Menanggapi permintaan itu, Bupati Semarang, Mundjirin, meminta PLN memastikan tidak ada pemadaman listrik pada tanggal-tanggal yang diminta KPU itu. "Saya sudah perintahkan Asisten I untuk menyurati PLN agar salah satunya tidak melakukan pemadaman listrik," kata dia.
Mundjirin juga meminta semua pihak turut mengawal rangkaian pemilu presiden dan penyelesaian sengketa berdasarkan aturan yang berlaku. "Yang punya gawe KPU dan Panwaslu, saya percaya personel sudah teruji kinerjanya. KPU sudah bekerja dua periode, sedangkan Panwaslu saja berani memanggil saya untuk klarifikasi saat pemilu legislatif kemarin," ujar dia.
Sementara itu, Polres Semarang menyiapkan 681 personeln untuk mengamankan sejumlah TPS di Kabupaten Semarang, dengan tambahan 250 personel siaga di Mapolres Semarang dan bantuan satu peleton dari Brimob Polda Jawa Tengah.
Namun, Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan kondusif atau tidaknya situasi di wilayah ini akan sangat bergantung pada masyarakatnya. "Seluruh anggota kami perintahkan mengawasi di luar TPS, mereka sudah kami geser mulai, Senin (7/7/2014) pagi," ujar Augustinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.