Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Jenazah Tewas Terpanggang Disambut Histeris

Kompas.com - 06/07/2014, 15:47 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Enam korban tewas terpanggang akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Minggu (6/7/2014), dimakamkan di dua tempat berbeda. (Baca: Pikap Terguling, 6 Orang Tewas Terbakar)

Tiga korban dimakamkan di Kabupaten Bangkalan dan tiga korban dimakamkan di Kabupaten Pamekasan. Tiga korban yang dimakamkan di Bangkalan yakni Nurul (35), Nurul Hidayat (11) dan Faiz (4).

Sedangkan tiga korban yang dimakamkan di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan yakni Kurdiyanto (37), Syamsul Arifin (53) dan Rokayyah (50). Ketiganya memiliki hubungan orangtua dan anak. 

Kedatangan ketiga jenazah korban di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan disambut histeris sanak famili korban dan para tetangga. Di antaranya Ghafur, saudara kandung Kurdiyanto. Saat ketiga jenazah diturunkan dari mobil ambulans RSUD Sampang, Ghafur langsung mengamuk dan meronta-ronta.

Namun, warga lainnya memegang kurdi agar tidak mengamuk. Empat perempuan kerabat korban langsung pingsan, sedangkan warga lainnya menangis histeris. Beberapa saat kemudian, Ghafur mulai sadar. Tiba-tiba matanya melotot memandangi tiga jenazah yang sudah selesai dishalatkan, kemudian pingsan.  

Tiga jenazah langsung dikuburkan di desa setempat dengan berdampingan. Menurut Suradi, saudara Syamsul Arifin, pemakaman dibuat terpisah karena sama-sama ada keluarganya baik di Bangkalan ataupun di Pamekasan.

Di Pamekasan, Syamsul Arifin dan Rokayyah masih ikatan suami isteri. Sedangkan Kurdiyanto anak dari keduanya. Sementara, tiga korban lainnya yang dikubur di Bangkalan yakni Nurul, isteri Kurdiyanto, Nurul dan Faiz anak Kurdiyanto.

“Pemakaman ini sudah berdasarkan kesepakatan antarkeluarga di Bangkalan dan di Pamekasan sehingga dibuat terpisah,” kata Suradi.  

Dijelaskan Suradi, enam korban pada hari Sabtu kemarin datang ke Pamekasan untuk menjenguk salah satu kerabatnya yang sakit. Sehabis salat subuh, rombongan bertolak ke Bangkalan untuk menjalankan aktivitas rutinnya berjualan di Pasar Blega, Bangkalan.

"Di Bangkalan keluarga korban berjualan buah-buahan dan sayur. Hanya sewaktu-waktu saja pulang ke Pamekasan kalau ada kepentingan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com