Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk "Makan Daging Sapi Sehat, Korupsi Sapi Jahat" Beredar, PKS Protes

Kompas.com - 01/07/2014, 20:15 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah Kabupaten Tasikmalaya protes dengan beredarnya spanduk bertuliskan masalah "Makan Daging Sapi Sehat, Korupsi Daging Sapi Jahat" yang beredar di kawasan tersebut, Selasa (1/7/2014). Laporan keberatan dilayangkan langsung kepada KPU dan Panwaslu.

"Iya, kami menerima laporan keberatan dari salah satu partai pengusung capres nomor satu, PKS. Mereka meminta spanduk masalah sapi yang beredar segera dicabut karena diduga melanggar estetika," ujar Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Deden Nurul Hidayat, Selasa malam.

Menurut Deden, spanduk yang juga dilengkapi gambar kepala sapi itu dinilai telah menyudutkan salah satu partai. Apalagi beberapa hari lagi akan dilaksanakan pencoblosan Pilpres.

"Kita sudah koordinasi ke seluruh tim pemenangan dua capres di sini. Tapi spanduk itu disangkal telah dipasang oleh tim sukses kedua kubu," kata Deden.

Dengan munculnya laporan tersebut, lanjutnya, pihaknya telah membahas temuan ini bersama pihak Panwaslu dan kepolisian setempat.

"Kita sudah membahas dan akan segera bertindak," tambah Deden.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Tasikmalaya, Bambang Lesmana, mengaku akan menertibkan spanduk itu malam ini. Pasalnya, spanduk itu telah melanggar norma dan etika dalam pemasangan alat peraga Pilpres. Terlebih salah satu partai yang melaporkan temuan ini menjadi partai pengusung salah satu capres dalam Pilpres saat ini.

"Kita akan menertibkannya langsung malam ini," ujar Bambang.

Seperti diberitakan, sejumlah petinggi PKS pernah terbelit kasus korupsi daging sapi yang sudah ditangani oleh KPK beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com