Ironisnya, kelangkaan minyak tanah ini terjadi menjelang bulan puasa. “Sudah beberapa minggu ini kita sangat kesulitan mendapatkan minyak tanah karena beberapa pangkalan minyak tanah mengaku kehabisan stok,” kata Maimuna, salah seorang ibu rumah tangga, saat ditemui di Batu Merah, Jumat (27/6/2014).
Menurut Maimuna, untuk mendapatkan minyak tanah, mereka harus antre di sejumlah pangkalan minyak tanah, itu pun dilakukan saat stok minyak tanah tersedia. ”Tapi beberapa hari terakhir ini memang sulit didapat, biasanya kalau ada pangkalan minyak tanah yang buka, itu langsung habis karena banyak warga yang membeli,” ujar dia.
Selain sulit didapat, minyak tanah juga dijual dengan harga yang terlampau tinggi oleh sejumlah pengecer. ”Biasanya itu harga lima liter dijual Rp 17.000, tapi saat ini dijual di tingkat pengecer Rp 23.000, ada juga yang jual Rp 25.000 per lima liter,” ungkap Maryam.
Pertamina cabang Ambon dan Pemerintah Kota Ambon diharapkan dapat segera menormalkan kondisi itu. “Pertamina dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Ambon harus dapat menormalkan kelangkaan minyak tanah ini,” ungkap Anggota Komisi II, Freits Kerley.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.