Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bukannya Tak Mau Pindah Jualan, Kios Baru di Pasar Sentral Mahal Sekali"

Kompas.com - 27/06/2014, 11:41 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan lapak dan kios tempat jualan milik para pedagang di Pasar Higienis Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dibongkar paksa anggota satpol PP dibantu petugas dinas perhubungan setempat, Jumat (27/6/2014). Pembongkaran paksa itu dilakukan petugas lantaran para pedagang menolak dipindahkan ke pasar sentral di Jalan IR Soekarno, Kendari.

Aksi pembongkaran tersebut sempat mendapat perlawanan dari pedagang. Namun karena banyaknya jumlah petugas, para pedagang tidak berkutik ketika kiosnya dirobohkan. Salah seorang pedagang tas tampak histeris dan sempat pingsan setelah melihat kiosnya dibongkar paksa petugas.

"Tolong Pak, jangan kita bongkar. Nanti saya bongkar sendiri kios," teriaknya.

Pembongkaran kios dan lapak di pasar yang dua kali terbakar itu telah berlangsung selama dua hari.

"Bagaimana tidak melawan, di sini tempat kami mencari uang. Tiba-tiba dibongkar karena alasan mengganggu arus lalu lintas, lalu kini masuk ke dalam pasar dibongkar lagi ndak tau apa lagi alasannya pemerintah," ungkap Mus, salah seorang pedagang pakaian.

Dia menuturkan, para pedagang sebenarnya akan mengikuti kemauan pemerintah kota jika diberikan keringanan untuk membayar kios di pasar sentral kota yang baru diresmikan itu.

"Mahal sekali sewa kiosnya sampai Rp 1,2 juta per bulannya. Baru untuk pedagang lama DP-nya 18 juta untuk bangunan ukuran 2x2,5 meter persegi, dari mana kita ambil uang sebanyak itu bu," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Pasar Kota Kendari, Abdul Rahim, menjelaskan, pihaknya sudah memberikan imbauan agar pedagang membongkar sendiri kiosnya namun tidak digubris. Akhirnya petugas harus bertindak tegas demi kenyamanan dan ketertiban warga berbelanja di pasar.  

“Terpaksa kita bongkar paksa lapak jualan yang berada dibadan jalan, kita harapkan semua tempati Los yang sudah tersedia," ujarnya.

Rahim mengatakan, pihaknya telah memberikan keringanan biaya kios baru, namun pedagang meminta gratis.

”Kami sudah memberi keringanan, kita hanya bebankan Rp 5 juta dari harga Rp 37 juta tetapi para pedagang minta gratis, tentu tidak bisa sekalipun para pedagang tersebut adalah korban kebakaran di pasar sini,” tegas Rahim.

Pembongkaran kios dan lapak pedagang akan dilanjutkan hingga Senin depan. Mereka diminta segera menempati lot di pasar sentral. Pasar berlantai tiga berdiri di atas lahan 1,2 hektar dan bisa menampung sekitar 2.000 pedagang. Pembangunan pasar tersebut mencapai Rp 120 miliaran lebih yang dianggarkan selama 3 tahun dari APBD Kota Kendari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com