Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spa dan Pijat "Plus-plus" Menjamur di Manado, Eks PSK Dolly Bakal Hijrah?

Kompas.com - 19/06/2014, 10:27 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Penutupan kawasan lokalisasi pelacuran terbesar di Asia Tenggara, Dolly, di Surabaya membawa kekhawatiran tersendiri bagi sebagian warga Manado. "Jangan sampai di Surabaya ditutup lalu mereka berpindah ke sini (Manado)," ujar Lenny, warga Malalayang, Kamis (19/6/2014).

Kekhawatiran yang sama disampaikan oleh pengamat sosial kemasyarakatan Taufik Tumbelaka. Menurut Taufik, Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus memastikan bahwa eks pekerja seks komersial (PSK) di Dolly benar-benar beralih profesi seperti yang diprogramkan.

"Yang harus diantisipasi adalah jangan sampai mereka hanya berganti lokasi dan tidak berganti profesi, malah berpindah ke kota lain. Peluang itu sangat terbuka, khususnya bagi Manado dan Bitung," kata Tumbelaka.

Menurut Tumbelaka, sangat besar peluang eks PSK Dolly datang ke Manado karena sejauh ini tempat hiburan dan usaha-usaha spa dan sejenisnya sedang menjamur di Manado. "Mungkin saja mereka tidak lagi bekerja seperti di Dolly, tetapi bekerja di tempat-tempat hiburan dengan layanan 'plus-plus'. Itu justru lebih berbahaya karena tersamar," tambah Tumbelaka.

Tumbelaka berharap, Pemerintah Kota Manado dan Bitung segera mengambil langkah antisipatif terkait kekhawatiran tersebut. Tumbelaka menyarankan aparat di tingkat kelurahan harus intensif mendata dan mengamati pendatang baru di setiap wilayahnya.

Berdasarkan data yang diperolah pada tahun 2013 lalu, tempat hiburan di Manado sudah lebih dari 70 lokasi. Setengah dari tempat hiburan tersebut merupakan tempat pijat atau spa. Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar dari tempat pijat atau spa tersebut juga melayani layanan "plus-plus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com