Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Dolly Ditutup agar Surabaya Mengejar Jakarta

Kompas.com - 19/06/2014, 06:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Jusuf Kalla berpendapat, penutupan kawasan lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, adalah agar Surabaya tak terlalu jauh tertinggal dari Jakarta.

Kalla mengingatkan bahwa DKI Jakarta sudah lebih dari 10 tahun menutup kawasan lokalisasi serupa. DKI Jakarta pernah punya kawasan lokalisasi prostitusi yang sama tenar dan besarnya dengan Dolly, yaitu di Kramat Tunggak, di Koja, Jakarta Utara.

"Masalah Dolly kalau dibandingkan Jakarta sudah 20 tahun terlambat. Saya yakin Surabaya tidak mau ketinggalan dengan Jakarta," kata Kalla seusai menghadiri apel Banser GP Ansor, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/6/2014) malam.

Kawasan lokalisasi prostitusi Kramat Tunggak terbentuk pada era kepemimpinan Gubernur DKI Ali Sadikin pada 1970. Kawasan tersebut kemudian ditutup dan mengalami perombakan total pada masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso pada 1999.

Menurut Kalla, penutupan Dolly merupakan kebijakan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dia berkeyakinan alasan penutupan tersebut memiliki alasan positif dan bertujuan memajukan Surabaya dengan cara menekan masalah sosial, termasuk prostitusi.

Seperti diberitakan sebelumnya, deklarasi penutupan Dolly dikumandangkan pada Rabu. Deklarasi dihadiri ribuan undangan dari tokoh agama dan masyarakat.

Selain rombongan dari Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie, acara juga juga dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Hadir pula dalam deklarasi tersebut, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama KH Mutawakkil Alallah dan Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono.

Namun, di luar acara deklarasi, tepatnya di Jalan Jarak dan Gang Dolly, ribuan pekerja Dolly dari kalangan pekerja seks komersial (PSK), mucikari, dan pemilik wisma, serta PKL berkumpul menutup jalan.

Sebagian dari pelaku lingkaran "industri" tersebut menggelar alas di tengah jalan sambil menggelar istigasah. Adapun sebagian pekerja lain menggelar aksi membakar undangan deklarasi di depan posko Front Pekerja Lokalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com