Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dolly Ditutup, Ada PSK yang Ketakutan, Ada yang "Ngotot"

Kompas.com - 18/06/2014, 12:57 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Kabar rencana penutupan kawasan lokalisasi pelacuran Dolly di Surabaya telah lama membuat gusar para pekerja seks komersial (PSK) di sana. Ada sebagian yang takut dan memilih pulang. Namun, ada juga yang ngotot dan bertahan.

Lilis, salah satu "mami" pemilik wisma di Gang Dolly, mengaku kehilangan dua PSK-nya sejak beberapa hari menjelang penutupan Dolly. "Kata temannya, mereka pulang ke kampung halaman karena takut. Karena beberapa hari ini, di Dolly banyak aksi demonstrasi dan intimidasi," ungkap si mami, Rabu (18/6/2014).

Mami PSK yang akrab dipanggil Mbak Lies ini memiliki 10 anak buah PSK. Jika yang pulang ada dua orang, saat ini dia hanya mengasuh delapan PSK. "Saya harap sisanya ini tidak ikut-ikutan pulang biar wisma saya tetap beroperasi," kata dia.

Ketakutan juga dialami PSK yang dipekerjakan Johan, pemilik Wisma Harmoni di kawasan Jalan Jarak, Surabaya. Namun, karena Johan lebih dini meyakinkan 10 PSK-nya, semua anak buahnya itu sekarang masih bertahan.

"Mereka justru sekarang ngotot bertahan dan menolak kebijakan Pemkot Surabaya," kata Johan.

Hari ini, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dijadwalkan memimpin deklarasi penutupan Dolly di Gedung Islamic Center yang lokasinya tidak jauh dari kompleks lokalisasi prostitusi tersebut. Sementara itu, pekerja Dolly menyiapkan aksi penolakan deklarasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com