Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Mengeluh Sulit Peroleh Pupuk Bersubsidi

Kompas.com - 17/06/2014, 17:56 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Kendati sudah memasuki musim tanam padi, ribuan petani di Kabupaten Bireuen mengeluhkan sulit mendapatkan pupuk bersubsidi. Mereka berharap, dinas segera turun tangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pupuk bersubsidi seperti pupuk NPK Ponskha diketahui kian sulit diperoleh sehingga petani terpaksa membeli pupuk non-subsidi.

Arifin, seorang petani, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dilahan sawahnya seluas 3 ribu meter ia terpaksa membeli pupuk NPK Permata Rp 180 ribu per kantong.

"Pupuk NPK Phonska Subsidi tidak ada barang. Kalau non subsidi banyak," ujarnya, Selasa (17/6/2014).

Senada dengan Ihsan, seorang penjual pupuk di kawasan pasar Bireuen mengatakan, stok pupuk NPK Phonska subsidi kosong. Yang ada hanya NPK non-subsidi.

Dia mengakui, setiap musim tanam, banyak petani pergi mencari pupuk bersubsidi ke pasar. Tetapi stoknya sering kosong. Sepengetahuannya, penyaluran pupuk bersubsidi ke pedagang sekarang ini, satu bulan sekali diberikan sekitar 2 ton.

”Kalau dulu dalam sebulan mencapai 5 ton dan disalur bisa sampai tiga kali” jelas Ihsan.  

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Peternakan Bireuen, Alie Basyah, membenarkan, stok pupuk tersebut memang kosong.

"Setelah kami cek ke lapangan, ternyata memang benar Pupuk NPK Ponskha bersubsidi saat ini langka di Bireuen," ungkap Ali.

Menurut Ali, dasar pembuatan RDKK untuk pengawasan pupuk oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Bireuen dibuat oleh ketua kelompok didampingi petugas PPL dari BP2KP. Pupuk ditebus distributor dan disalurkan ke kios pengecer.

”Diduga yang terjadi saat ini ada distributor tidak menebus pupuk sehingga dalam batas waktu telah ditentukan, pihak produsen dapat menjual pupuk itu, kepada siapa saja baik yang ada di Bireuen ataupun di luar Bireuen,” tuturnya.

Dia berharap, petani segera melapor ke Dinas Pertanian jika terjadi kelangkaan pupuk. Dengan demikian, pihaknya bisa mengawasi distribusi pupuk bersubsidi itu.

Ali juga berharap, semua komponen termasuk produsen, penyalur, petani berkomitmen untuk ikut mengawasi bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com