Hal itu diungkapkan Susilo dalam acara "Festival Sadar Energi" di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/6/2014).
"Siapa pun pemimpinnya, siapa pun presidennya, harus bisa mengurangi kebutuhan energi. Siapa pun pemimpinnya harus menekankan pentingnya hemat energi. Pemimpin kita nanti harus berpartisipasi langsung dalam mengajarkan penghematan energi kepada rakyatnya," katanya.
Susilo menyatakan, pihaknya menekankan hemat energi karena sumber energi di Indonesia lambat laun akan habis. Jika energi habis, maka Indonesia akan kehilangan sumber kebutuhan pokok dalam kehidupannya.
"Memang, Allah itu memberikan Indonesia sumber energi, sumber BBM (bahan bakar minyak), tapi enggak banyak. Oleh karena itu, energi kita harus dihemat sehingga tidak banyak energi kita ini tergantung pada impor dari luar negeri. Impor itu kan mahal," katanya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar mengerti pentingnya menghemat energi. Selama ini, kata Susilo, masih banyak anggota masyarakat yang beranggapan bahwa Indonesia masih kaya minyak bumi.
"Padahal, jumlah pasokan minyak bumi kita semakin berkurang akibat menurunnya produksi dalam negeri," katanya.
Saat ini Kementerian ESDM bekerja sama dengan SKK Migas, pelaku usaha migas, dan komunitas "Energi Kita" sedang gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat di seluruh Indonesia agar peduli dan memahami pentingnya menghemat energi. Salah satunya dengan mengadakan acar Festival Sadar Energi yang digelar di beberapa kota di Indonesia, antara lain di Bandung. Festival Sadar Energi ini digelar dari Mei hingga Juni 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.