Golput maupun praktik politik uang apapun bentuknya dianggap menyalahi aturan agama Islam yang tertulis dalam Al Quran maupun hadist Nabi Muhammad SAW.
"Karena itu, umat Islam diimbau untuk sebisa mungkin menghindari golput dan politik uang," kata tokoh Madura, H Ali Badri, Rabu (4/6/2014).
Menurut anggota Dewan Pembina Ikatan Masyarakat Madura itu, Pilpres 9 Juli mendatang, bukan sekadar memilih pasangan calon pemimpin negara lima tahun ke depan, melainkan juga momentum menentukan masa depan bangsa, khususnya umat Islam di Indonesia.
Ulama juga mengimbau agar umat Islam tidak keluar barisan untuk mendukung salah satu pasangan calon yakni Prabowo-Hatta dalam pilpres nanti.
"Karena mayoritas ulama mendukung Prabowo-Hatta, maka semua umat Islam juga diimbau mengikuti langkah para ulama untuk mendukung Prabowo-Hatta," jelasnya.
Tausiyah tentang larangan golput dan politik uang itu dicetak dalam selembar kertas dan akan dibagikan kepada seluruh umat Islam di Jawa Timur. Dalam lembaran tausiyah itu, terdapat tanda tangan delapan tokoh agama berpengaruh di Madura seperti KH Nuruddin (Bangkalan), KH Abd Muhaimin Bari (Sampang), KH Djazuli Jauhari (Pamekasan), dan KH Abd Muqsith Idris (Sumenep).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.