Perempuan itu awalnya hendak mencegah aksi penyerangan yang dilakukan puluhan orang malam tadi. Terkait kasus ini, lima pemuda ditangkap polisi, sementara sebuah motor hancur dirusak massa.
Kejadian ini bermula ketika kawanan pemuda mabuk mengendarai motor melintas di Sappoang, Desa Ammassangang, Binuang, Polewali Mandar. Saat melintas, sejumlah anak muda di lokasi itu tengah bernyanyi sambil bertepuk-tepuk tangan.
Kawanan Pemuda mabuk yang dipimpin Imam dan Safa ini tersinggung karena mengira para pemuda di jalanan ini meledek mereka. Kawanan pemuda itu kemudian pulang ke rumah mengambil sejumlah senjata tajam termasuk batu dan ikat pinggang.
Mereka lalu mendatangi kerumunan pemuda di Desa Ammassangang sambil menyerang secara membabi buta. Nah, saat itulah Andi Tendri Mustika, salah satu warga di lokasi penyerangan yang mencoba melerai pertikaian itu. Namun dia malah menjadi sasaran.
Kepalanya berdarah dihantam batu, dan pelipis sobek terkena tebasan ikat pinggang. Tendri lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Wahyuni, salah satu keluarga korban, menyesalkan insiden penyerangan itu. Dia menyebutkan, ulah pemuda mabuk ini diketahui sudah berkali kali terjadi. Sayangnya, meski dinyatakan buron, namun hingga kini pelaku tak ditangkap oleh polisi.
Lima warga yang diduga turut terlibat dalam insiden ini diamankan petugas bersama barang bukti motor yang dirusak massa. Sementara sejumlah pelaku lainnya termasuk Imam dan Safa yang melarikan diri usai menyerang warga, hingga kini masih dalam pengejaran petugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.