Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Warga AS Kampanye Tolak Produk Tambang dan Perkebunan dari Bengkulu

Kompas.com - 19/05/2014, 09:41 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Dua warga Negara Amerika Serikat Jeff Conant dari Friends of Earth (FOE) dan Brihannala Morgan dari Rainforest Action Network (RAN) menggelar kampanye penolakan membeli produk dari beberapa perusahaan pertambangan dan kelapa sawit di Bengkulu.

Mereka melakukan kampanye itu menyusul kegiatan perusahaan yang dipastikan merugikan warga setempat.

"Kami akan melakukan kampanye di USA untuk mengurangi konsumsi minyak sawit dan mengampanyekan bahayanya pertambangan yang berdampak merugikan masyarakat. Setelah melihat perjuangan masyarakat tempat asal sawit dan pertambangan tersebut sangat dirugikan, mereka berhak hidup layak, dengan lingkungan sehat dan jaminan atas tanah," kata Jeff Conant.

Dia mengungkapkan hal itu saat mendatangi beberapa komunitas masyarakat korban pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu, Minggu (19/5/2014) kemarin.

Di Bengkulu, Jeff Conan dan Brihannala Morgan melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara. Dua kabupaten tersebut merupakan kabupaten dengan konflik perusahaan tambang, perkebunan dengan masyarakat tertinggi di Provinsi Bengkulu.

Dia menceritakan, di Kabupaten Seluma dia menemukan beberapa komunitas masyarakat yang sejak 10 tahun terakhir selalu berkonflik dengan perusahaan kelapa sawit. Diduga perusahaan tersebut melakukan penyerobotan lahan milik warga, tanpa ada penyelesaian yang adil.

Selanjutnya terjadi juga konflik antara koperasi milik polisi bergerak di bidang pertambangan dan warga setempat. "Dalam beberapa kunjungan saya ke desa-desa tersebut ditemukan keluhan masyarakat korban penyerobotan tanah dan kerusakan lingkungan hidup akibat aktivitas perusahaan," tambah Jeff.

Melihat konflik yang tak berkesudahan sejak puluhan tahun tersebut, Jeff berjanji mendukung perjuangan masyarakat dan melakukan kampanye di tingkat internasional.

"Kami mendorong untuk konflik yang sedang dialami masyarakat Bengkulu agar pemerintah mengambil kebijakan yang adil dengan tidak mengorbankan rakyatnya," tambah Jeff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com