"Sejauh ini belum ada laporan, apalagi yang sampai ada warga meninggal. Semoga saja tidak ada warga yang terkena virus tersebut," kata Bupati Semarang, Mundjirin, Selasa (13/5/2014) siang.
Bupati yang juga seorang dokter dan pemilik sebuah rumah sakit swasta di Ambarawa ini mengungkapkan, serangan virus yang diduga dari unta tersebut termasuk dalam golongan virus baru. Mundjirin pun mengimbau agar warga waspada.
"Selain menghimbau, kita sudah menyiapkan ruang isolasi di RSUD. Ruang tadi bisa digunakan pasien yang terindikasi terjangkit penyakit menular, penyakit gawat, berhadapan dengan hukum, serta pasien yang mengamuk. Adapun MERS sendiri masuk golongan penyakit menular," paparnya.
Mundjirin menganjurkan agar warga waspada serta menggunakan masker saat hendak bepergian keluar rumah atau memunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang menyatakan waspada terhadap penyebaran virus MERS yang diindikasikan telah merambah hingga Kabupaten Boyolali. Wabah tersebut kebanyakan menyerang anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih rentan.
Adapun gejala yang ditemukan meliputi demam, bintik merah di tangan, kaki, dan mulut, menangis terus-terusan, tidak mau makan, hingga berat badan menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.