Hal itu dilakukan menyusul kondisi fisiknya yang lemah karena mengalami patah tulang sejak empat bulan lalu. Anak kedua dari Sutarmi dan Setiyono ini dipastikan tidak bisa mengikuti UN di sekolah seperti 12.782 siswa di Kabupaten Semarang lainnya.
Ketua Panitia UN Kabupaten Semarang, Adi Prasetyo, mengatakan, berdasarkan laporan dari pihak sekolah, kondisi ini telah diteruskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Dia mengambil sebuah kebijakan, yakni panitia UN berencana akan mengirimkan dua orang pengawas di samping memerintahkan guru untuk mendampingi.
"Dia tetap ikut UN sesuai jadwal reguler, sebab secara intelegensi masih nyambung, tetapi fisiknya tidak memungkinkan. Kita tidak akan mempersulit dan sekolah tetap akan memberikan kenyamanan pada siswanya," kata Adi yang dihubungi Minggu (4/5/2014) malam.
"Sudah siap 100 persen, UN SMP-LB akan digelar di Ungaran, Klepu, dan Ambarawa. Imbauan kami masih sama, yakni jangan percaya pada isu bocoran kunci jawaban. Percayalah dengan kemampuan diri sendiri," cetusnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.