Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Bohongi Rakyat, Bupati Pamekasan Didemo

Kompas.com - 22/04/2014, 12:36 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (KOPAJAA), Pamekasan, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa, Selasa (22/4/2014).

Aksi tersebut memperingati setahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Achmad Syafii dan wakilnya Kholil Asyari (Asri), sekaligus menagih tujuh janji politik yang disampaikan ketika kampanye terbuka dan di depan 45 anggota DPRD Pamekasan.

I'am Kholil, koordinator aksi mengatakan, tujuh janji politik pasangan Asri semuanya bohong dan hanya dijadikan alat untuk mengibuli rakyat Pamekasan agar memilih dirinya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.

Namun kenyataannya, setelah menjabat selama satu tahun janji tersebut tidak ditepati. "Guru tidak tetap dijanjikan mendapat honor setara upah minimum kabupaten per bulan, baik di lembaga swasta ataupun negeri. Tapi kenyataannya, guru masih dihonor Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu sebulan," terang I'am.

Lebih lanjut I'am memaparkan, janji politik lainnya yang tidak ditepati yakni, alokasi Rp 300 juta per desa per tahun untuk pembangunan infrasrtuktur, penyediaan dana talangan Rp 20 miliar untuk menjamin harga tembakau dan garam agar stabil.

Lalu ada janji penyediaan dana talangan Rp 10 miliar untuk penyediaan air bersih, penyediaan anggaran Rp 25 juta per desa untuk mengentaskan pengangguran, peningkatan dua kali lipat bantuan musholla masjid, Rp 20 miliar ketersediaan pupuk organik dan peralatan pertanian.

Janji-jani tersebut ditagih mahasiswa ke kantor Bupati Pamekasan. Aksi ini dihadang ratusan aparat kepolisian. Mahasiswa mendesak Bupati Pamekasan menemui mereka. Namun Bupati Pamekasan tidak menemuinya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan, Alwi Beikh, mengaku, Bupati Syafii sedang mengikuti rapat Musrenbang bersama Gubernur Jawa Timur. Mahasiswa tidak percaya dengan pernyataan Alwi dan mendesak masuk ke kantor Bupati. Namun upaya itu dihadang Polisi.

Aksi dorong hingga terjadi kericuhan antar mahasiswa dan polisi tidak terhindarkan. Bahkan beberapa mahasiswa terkena pukulan polisi. Hingga berita ini ditulis, aksi masih terus berlangsung untuk menunggu Bupati Syafii menemui mahasiswa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com