Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Salah Hitung, Dua Caleg Kerahkan Massa ke Kantor KPU

Kompas.com - 16/04/2014, 14:47 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Massa pendukung calon legislatif yang berbeda, yakni pendukung Muhammad Tamyiz dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan pendukung Siti Nur Fatilah dari Partai Demokrat, mengepung Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Rabu (16/4/2014).

Kedatangan mereka untuk meminta KPU Pamekasan segera menentukan sikap terkait hasil hitungan suara yang diduga mengalami kesalahan di beberapa TPS.

Kasus yang dialami kedua caleg itu pun sama, yakni terjadinya kecurangan hasil penghitungan suara yang menyebabkan keduanya terancam tidak lolos sebagai anggota DPRD Pamekasan.

Muhammad Tamyiz kalah sampai ratusan suara karena lawannya mendapat tambahan suara dari partai lain. Sedangkan Nur Fatilah kehilangan sekitar 9.000 suara karena dicuri oleh rekan separtainya.

Fathor Rosyid, ketua tim sukses Nur Fatilah mengatakan, bukti-bukti pencurian suara di internal partainya sudah dikantongi dan sudah diberikan ke Panwaslu. Sekarang tinggal Panwslu yang menindaklanjutinya.

Begitupula dengan Muhammad Tamyiz. Dia meminta Panwaslu segera merekomendasikan KPU Pamekasan segera melakukan hitung ulang di beberapa TPS yang diduga ada pelanggaran.

"Karena KPPS dan PPS serta PPK katanya ada di KPU, massa diarahkan ke KPU agar segera ada keputusan," kata Tamyiz.

Beralihnya massa kedua pendukung caleg ini membuat aparat keamanan harus dibagi dua, yakni di Kantor Panwaslu dan Kantor KPU Pamekasan. Ratusan Brimob Polda Jawa Timur dan Pasukan Dalmas Polres Pamekasan disiagakan di dua kantor penyelenggaran Pemilu tersebut.

Hingga berita ini, belum ada satupun anggota KPU Pamekasan yang mau menemui massa pendukung kedua caleg tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com