Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Politik Uang, Timses Caleg Ini Siap Disumpah Pakai Al Quran

Kompas.com - 15/04/2014, 19:33 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat, Setyo Maharso menilai, tuduhan politik uang terhadap dirinya saat berkampanye di Kota Semarang, adalah bentuk kampanye hitam yang merusak reputasinya.

“Kami sama sekali tidak mengenal orang yang bernama Haris. Saya anggap ini adalah bentuk kampanye hitam (black campaign). Saya tahu bahwa pak Setyo orangnya terhormat,” kata Sugeng Riyadi, anggota tim sukses Setyo Maharso yang mewakili Setyo dalam pemeriksaan di kantor Panwaslu Kota Semarang, Selasa (15/4/2014) petang.

Haris yang dimaksud Sugeng adalah orang yang mengaku-aku orang kepercayaan Setyo. Haris terbukti membagi-bagikan uang saat kampanye Nasdem yang dihadiri Setyo Maharso di Kota Semarang.

Sugeng beranggapan, perbuatan yang dilakukan atas nama Haris tersebut dilatarbelakangi ketidaksukaannya kepada Setyo Maharso. Untuk itu, pihaknya siap dikonfontir dengan Haris pada pemeriksaan selanjutnya.

“Saya berani sumpah, taruh Al Quran di atas kepala saya. Siap dikonfontir untuk memastikan hal tersebut. Sekali lagi, saya menyangkal dan tidak kenal yang bersangkutan,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Sugeng diperiksa selama sekitar 1,5 jam. Dia diperiksa untuk mengklarifikasi seputar kebenaran laporan yang ditemukan Panwaslu Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.

Panwaslu Kota Semarang sendiri menemukan sejumlah bukti keterlibatan politik uang Setyo Maharso. Panwas menemukan barang bukti berupa kartu nama, uang sejumlah Rp 23.000 dan surat pernyataan dari pelapor. Penemuan tersebut ditemukan pada tanggal 4 April 2014 di Kelurahan Gemah Kecamatan Pedurungan saat masih dalam pagelaran kampanye.

“Kami temukan barang bukti uang Rp 23.000 sebagai uang tips, kartu nama dan surat pernyataan. Kalau terpilih nanti akan ditambah lagi Rp 30.000,” kata anggota Panwaslu Kota Semarang, Muhammad Ichwan, Selasa (15/4/2014).

Panwas menenggarai pelaku di lapangan atas nama Haris. Namun, nama itu hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

“Pelaku lapangannya bernama Haris. Sampai saat ini kami masih berusaha mencari keberadaan Haris. Dia mengaku orang kepercayaan Setyo Maharso. Nantinya kalau sudah ketemu, kami konfontrir,” cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com