Satu orang yang sempat dikeroyok merupakan korban salah sasaran. "Sudah saya pastikan tidak ada korban meninggal," kata Slamet Santoso.
Kabar korban tewas hanyalah isu belaka. Selain itu, tidak ada bentrok fisik antara dua kubu, selain aksi saling lempar.
"Kondisi sempat memanas karena beredar isu ada korban meninggal dari simpatisan PDIP. adahal tidak ada korban meninggal," tandasnya lagi.
Ia menuturkan, hanya ada satu korban luka bernama Andi yang berprofesi sebagai pengantar bakpia. Andi adalah korban salah sasaran, sebab saat kejadian korban sedang mengantar bakpia pesanan ke selatan Ngabean, namun dikira simpatisan PDIP.
"Korban salah sasaran, dia (Andi) bermaksud mengantar bakpia, namun dikira simpatisan PDIP. Sekarang Andi dirawat di RS PKU," ujarnya.
Hingga petang ini, beberapa anggota kepolisian dari satuan Sabhara dan Brimob masih tampak berjaga-jaga di sekitar perempatan Ngabean.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi saling lempar batu antara masa PDIP dan puluhan orang yang mengenakan jaket hitam terjadi di perempatan Ngabean, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta.
Aksi saling lempar yang terjadi pada pukul 15.30 Wib ini dipicu isu perusakan alat peraga kampanye (APK) milik PPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.