Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Pinggir Panggung, Tunggu Calegnya Turun, Dapat Duit Lebih Banyak

Kompas.com - 04/04/2014, 18:09 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


MAMUJU UTARA, KOMPAS.com -
Musim kampanye juga menjadi berkah tersendiri bagi para pengemis di Mamuju Utara Sulawesi barat. Sejak musim kampanye berlangsung, sejumlah pengemis memanfaatkan musim kampanye ini untuk mendulang rezeki di lokasi-lokasi kampanye.

Para pengemis ini tak hanya menadahkan tangan kepada massa dan pendukung partai yang menggelar kampanye di lapangan terbuka, tetapi juga kepada para juru kampanye yang kerap menjanjikan kesejahteraan kepada para pendukungnya.

Tina (55) yang menolak menyebut asal usulnya ini, salah satunya. Sambil menggendong anaknya di bawah terik matahari, dia menunggu belas kasihan para peserta kampanye. Namun, dia lebih gemar menembus kerumunan di pesta joget atau yel-yel pendukung untuk mencapai pinggir panggung. Tina menunggu caleg atau pejabat yang berkampanye turun dari panggung kampanye.

“Saya lebih suka minta langsung kepada caleg yang berkampanye biasanya dikasih lebih banyak,” ujar Tina saat menghadiri kampanye akbar Partai Nasdem di Lapangan Sarjo, Mamuju Utara, Kamis (3/4/2014).

Tina mengaku senang mencegat para caleg atau pejabat usai kampanye dari panggung karena biasanya mereka tiba-tiba lebih murah hati dan dermawan.

“Kan pasti pejabatnya malu tidak kasih apa-apa di depan massa, apalagi sudah janji membela yang lemah,” ujarnya.

Selama masa kampanye, Tina mengaku mendapatkan penghasilan yang lumayan besar untuk membeli kebutuhan bahan pokok untuk keluarganya. Jika di luar musim kampanye, Tina biasanya hanya mendapatkan uang recehan hingga Rp 35.000 per hari, saat kampanye, dia bisa mendapatkan dua kali lipat bahkan lebih.

Lan lagi dengan Rika. Pengemis yang berpakaian compang-camping ini mengaku aktif mendengarkan orasi politik dari setiap caleg di atas panggung. Rika mengaku mendengarkan orasi politik dengan rinci untuk menguji komitmen sang caleg atau pejabat yang gemar mengumbar janji-janji politik di hadapan massa kampanye. Namun, dia juga tetap mengincar bertemu langsung dengan para caleg yang turun panggung.

“Kalau sudah turun dari panggung saya langsung cegat di tengah kerumunan massa. Lumayan biasanya dikasih banyak tergantung kemurahan caleg atau pejabatnya,” tutur Rika yang mengaku telah mengemis selama puluhan tahun di Matra.

Biasanya, pendapatan yang didapatkan Rika di pasar atau di tempat keramaian hanya Rp 30.000, selama kampanye Rika bisa mengumpulkan pendapatan hingga Rp 100.000 bahkan lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com