Kakak ipar, Sulastri mengaku sudah mendapatkan informasi bebasnya Satinah dari running teks di televisi. Hanya ketika didesak memberikan komentar dan harapan terakhir, perempuan yang kesehariannya berjualan ceriping ketela dan kerupuk terung tersebut kembali menegaskan tidak bersedia.
"Kalau memang dipastikan bebas, saya berharap Satinah bisa secepatnya kembali ke Ungaran berkumpul dengan keluarga dan para tetangga. Yang jelas, saya akan masak "kluban" (sayur urap) dan ikan asin. Itu memang makanan favorit Satinah," jelasnya.
Sehari sebelumnya, keluarga Satinah termasuk anak tunggalnya, Nur Apriana (20), menerima tamu Duta Migrant Care Melanie Subono bersama Direktur Migrant Care Anis Hidayah dan istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atiqoh.
Saat ditemui terpisah, Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno Putra mengatakan dirinya juga belum mendapat laporan dari instansi terkait tentang status Satinah.
"Kalau kabar itu benar, kami warga Desa Kalisidi berharap Satinah bisa secepatnya pulang, dia punya keluarga di sini. Minimal harus membangun lagi kehidupan baru bersama anaknya, entah membuka usaha atau bagaimana itu bisa dipikir sambil jalan," kata Dimas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.