"Sebetulnya mau dibuka bulan lalu, tapi saya tidak mau. Karena masih ada tujuh titik yang belum selesai. Takutnya kalau itu belum diselesaikan, nanti jadi masalah," kata Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan, Kamis (3/4/2014). Desakan untuk menunda peresmian, sebelumnya juga disampaikan Wakil Bupati Semarang Warnadi.
Augustinus mengatakan salah satu persoalan yang belum tuntas adalah fasilitas umum yang terimbas pembangunan tol ini. Hal tersebut juga sudah dia sampaikan dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di Kejaksaan Negeri Ambarawa beberapa waktu lalu.
"Disampaikan dalam rapat Forkompinda, penundaan peresmian karena ada kekhawatiran begitu diresmikan timbul permasalahan. Jadi waktu itu diusulkan agar dibuka tetapi peresmiannya diundur. Sebab sampai saat ini masih ada beberapa warga yang belum ambil uang konsinyasi di Pengadilan selain itu masih belum selesainya fasum dan fasos,” papar Augustinus.
Polres Semarang juga telah berupaya melakukan antisipasi kemacetan lalulintas dan kecelakaan dengan dibukanya jalan tol tersebut, utamanya di exit tol Bawen karena ada persimpangan dengan jalur utama Bawen-Solo.
“Dengan dibukanya jalan tol Bawen, maka kemacetan arus lalu lintas di jalur utama menjadi berkurang. Tetapi kemungkinan adanya kemacetan di exit tol tetap akan kami antisipasi,” ungkap Augustinus.
Anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Semarang, Achsin Ma’ruf, semua permasalahan terkait tol ini harus tuntas terlebih dahulu. "Seperti di Kalirejo masih ada lapangan dan rumah dinas kepala sekolah yang belum rampung padahal jalan tol Semarang-Ungaran sudah digunakan," ujar dia.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Hiong, mengatakan fasum yang terkena tol akan menjadi beban daerah bila tak tuntas sebelum pengoperasian. Apalagi pekerjaan tol akan berpindah lokasi begitu satu sesi sudah dinyatakan selesai dengan peresmian. "Masalah proyek tol Ungaran-Bawen diselesaikan dulu sebelum melanjutkan pembebasan lahan dari Bawen hingga Kaliwungu," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.