Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PNS Ikut Kampanye, Sanksinya Ya Dipecat"

Kompas.com - 01/04/2014, 14:48 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com
– Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Tasikmalaya, Bambang Lesmana, mengaku pihaknya tidak menemukan adanya dugaan mobilisasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada kampanye PPP di Lapangan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (1/4/2014). Menurut Bambang, dirinya bersama anggotanya berada di lokasi untuk mengawasi jalannya kampanye.

“Selama ini kita belum menemukan ada PNS yang ikut kampanye, apalagi kampanye memakai kendaraan dinas. Kalau ada ditemukan seperti itu, sanksinya PNS itu bisa sampai dipecat,” kata Bambang saat ditemui di sela-sela acara kampanye PPP di lokasi sama, Selasa siang.

Namun demikian, Bambang menambahkan, pihaknya akan segera menelusuri adanya penemuan penggunaan fasilitas negara yang digunakan oknum PNS untuk kampanye. Bahkan, pihaknya pun akan segera meminta bukti video temuan oknum PNS yang ikut kampanye memakai kendaraan dinas tersebut.

“Saya akan mencari buktinya dan melakukan penelusuran. Soalnya kami kan personilnya sedikit. Jadi kami minta bantuan wartawan juga kalau menemukan seperti ini,” ujar Bambang.

Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, mengaku baru mengetahui ada pegawainya yang memakai kendaraan dinas ikut kampanye partainya. Uu mengklaim akan menulusuri dan menindak tegas pegawainya tersebut.

“Kalau saya temukan, saya akan beri sanksi tegas meski ini kampanye partai saya. Saya saja izin cuti untuk jadi jurkam, saya benar tidak akan pandang bulu kalau masalah seperti ini. Terus saya ke acara partai tak memakai fasilitas Negara,” ungkap Uu seusai kampanye.

Sebelumnya diberitakan, sebuah motor berplat merah bantuan Gubernur Jawa Barat bernomor polisi Z 4760 N dipakai kampanye oleh onknum PNS berjaket PPP di wilayah Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa pagi.

Motor yang dikendarai seorang lelaki berseragam PNS lengkap dengan jaket PPP melaju kencang dan ugal-ugalan. Seorang jurnalis televisi nasional berhasil mengabadikan momen itu dengan kamera videonya, setelah sempat terjadi aksi kejar-kejaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com