Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akui Satpam UNM Meninggal Setelah Ditangkap Brimob

Kompas.com - 24/03/2014, 16:20 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus dugaan penculikan Satpam Universitas Negeri Makassar (UNM) oleh tiga pria bersenjata akhirnya terungkap. Reserse Mobile (Resmob) Brimob Polda Sulselbar mengakui telah menangkap Husaini Daeng Sikki (50), warga Jalan Daeng Tata 3, Makassar.

Penangkapan terhadap Daeng Sikki diakui PJS Kanit Resmob Polda Sulselbar, Inspektur Dua (Ipda) Warman kepada wartawan, Senin (24/3/2014). Menurut Warman, Daeng Sikki ditangkap terkait peredaran kupon judi togel. Saat ditangkap, kondisi Daeng Sikki masih sehat dan dari tangannya disita barang bukti rekapan judi togel.

Menurut Warman, anggota yang melakukan penangkapan telah lama mengenal Daeng Sikki. Apalagi, Daeng Sikki sering berkoordinasi dengan polisi jika ada mahasiswa UNM yang bentrok.

"Anggota juga bilang bahwa berteman dengan Daeng Sikki. Jadi Daeng Sikki tidak diculik. Apalagi ada isu bahwa disiksa, itu tidak benar. Anggota tidak pernah menyentuh Daeng Sikki," katanya.

Istilah penculikan diakui Warman karena kesalahpahaman. Menurutnya, anggota tidak dilengkapi surat penangkapan karena Daeng Sikki tertangkap tangan edarkan kupon judi togel.

Warman menjelaskan, Daeng Sikki ditangkap Senin sore. Namun baru keluar dari Jalan Daeng Tata, dia mengaku tidak enak badan. Polisi kemudian mengembalikan Daeng Sikki ke istrinya.

"Istrinya mengatakan, memang begitu kondisi kesehatan Daeng Sikki yang mengidap Jantung dan pernah stroke. Kata istrinya, kalau sudah muntah barulah Daeng Sikki kembali sehat. Tapi anggota tetap tanggung jawab dengan membawanya ke RS Bhayangkara," jelasnya.

Keesokan harinya, lanjut Warman, Selasa (18/3/2014) subuh Daeng Sikki meninggal dunia di RS Bhayangkara. Namun, anggota Brimob baru mengetahui Daeng Sikki meninggal pada hari Kamis (20/3/2014) siang. Hari itu juga, Warman langsung membuat laporan ke atasannya, Kaden A Brimob Polda Sulselbar.

"Padahal, anggota telah janjian dengan Daeng Sikki membongkar jaringannya, yakni bandar judi togel. Tapi mau dikata apa Tuhan berkehendak lain, Selasa dini hari Daeng Sikki meninggal dunia. Meski begitu, anggota tetap akan melanjutkan penyelidikan kasus judi togel berdasarkan keterangan Daeng Sikki," paparnya.

Warman membantah jika tiga anggotanya yang melakukan penangkapan, yaitu Briptu Burhanuddin, Briptu Yusran, Briptu Ruslan, menerima uang dari keluarga Daeng Sikki.

"Memang ada perempuan datang membawa uang lalu diterima oleh Daeng Sikki. Daeng Sikki kemudian hendak menyerahkan uang itu ke anggota saya dengan alasan pembeli kopi. Tapi anggota menolak, sehingga Daeng Sikki kembali menaruh uangnya di saku jaketnya," bantahnya.

Sebelumnya telah diberitakan, Husaeni Daeng Sikki (50), warga Daeng Tata 3, Lr 7 tewas setelah "diculik" tiga orang yang mengaku polisi. Korban menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bhayangkara, Selasa (18/3/2014).

Kasus penculikan yang menimpa Daeng Sikki ini baru terbongkar pada Rabu (19/3/2014) dan Divisi Propam Polda serta Polrestabes Makassar sedang melakukan penyelidikan.

Daeng Sikki diculik saat duduk nongkrong bersama tetangganya di lorong sepulang dari bertugas sebagai satpam di UNM. Saat ditangkap, korban masih mengenakan seragam Satpam. Tetangga korban sempat berusaha menolong saat Daeng Sikki ditarik ke atas mobil, namun ketiga pria itu memperlihatkan pistol yang diselipkan di pinggangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com