Sebelumnya, petugas polisi didampingi sejumlah anggota TNI AD meringkus dan menggiring seorang pencopet dari pos Satpol PP di trotoar Lapangan Gasibu, ke pos pengamanan di dekat gerbang Gedung Sate.
Tidak berselang lama, Ridwan Kamil, yang berkaus merah dan bercelana pendek putih, menyusul menuju pos pengamanan Gedung Sate.
Emil, sapaan akrabnya, memegang perangkat tablet di tangannya. Di pos pengamanan, terjadilah interogasi dari Wali Kota kepada pencopet.
Wali Kota berdiri, sementara pencopet duduk tertunduk di kursi. Di sebelah pencopet, seorang tentara mengawasi si pencopet.
"Kamu sudah dari tahun berapa mencopet," kata Emil, sambil menepukkan tabletnya ke pundak kiri pencopet.
"Saya dulunya dagang pak," jawab pencopet.
"Eh jawab pertanyaan saya, dari tahun berapa!" tekan Emil.
"Dari tahun 2000, Pak," jawab pencopet.
"Kamu yang mencopet di Sudirman dan Braga Culinary Night, kan?" tanya Emil lebih keras.
"Iyah," jawab pencopet sambil tertunduk.
"Jangan-jangan kamu yang mencopet ponsel saya di Dago, yah?" tanya Emil.
Emil mengaku pernah menjadi korban pencopetan pada malam tahun baru di Dago. Waktu itu, ponselnya "sukses" digondol pencopet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.