Jusman Tahir, warga Pacongan, Pinrang ini mengaku geli melihat ulah para caleg yang kerap memasang alat peraga kampanye secara serampangan, tak terkecuali di lokasi kuburan.
Dia menduga, sejumlah caleg yang memasang alat peraga kampanye di kuburan bisa saja yang bersangkutan pengagum hal-hal mistik.
“Mungkin saja calegnya pengagum hal-hal mistik dan percaya mereka bisa mendapatkan mukjizat dari kuburan atau pohon keramat menjelang pemilu nanti,” ujar Jusman, Sabtu (22/3/2014).
Pendapat berbeda disampaikan Hilman. Dia tidak mempersoalkan trik-trik caleg untuk meraih banyak dukungan suara pada Pemilu 9 April 2014 mendatang. Menurutnya, berkampanye di pohon atau di lokasi kuburan mungkin saja dianggap efektif mencuri perhatian warga pengguna jalan atau pengunjung lokasi kuburan.
“Tentu maksud mereka tak berharap suara dari penghuni pohon atau penghuni kuburan. Tapi ini mungkin saja dianggap trik mencuri perhatian warga yang kebetulan melintas di lokasi. Dan itu sah-sah saja, toh tak ada yang keberatan,” kata Himlan.
Selama masa kampanye ini, hampir seluruh pohon besar di sepanjang jalan protokol terlihat ramai dipasangi atribut kampanye, mulai dari bendera partai politik sampai spanduk dan poster caleg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.