Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Malapraktik, Tangan Bocah Ini Hangus gara-gara Infus

Kompas.com - 21/03/2014, 14:17 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — P, seorang bocah berusia 5 tahun, menahan rasa sakit di kedua tangannya yang hangus. Bukan karena terbakar, P diduga menjadi korban malapraktik sebuah klinik di daerah Purwakarta, Jawa Barat. SH (38), ibunya, mengatakan, tangan anak keduanya yang menghitam terancam diamputasi karena sudah infeksi. Pada awalnya, SH menjelaskan, tanggal 19 Februari lalu anaknya menderita demam dan panas.

"Kemudian saya bawa anak saya ke Klinik EM di Purwakarta, katanya anak saya kena gejala tifus," ujar SH di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Jumat (21/3/2014).

Setelah diketahui penyakitnya tanpa melalui prosedur pemeriksaan yang benar, menurut penjelasan dari SH, klinik tersebut mengambil langkah untuk menginfus P dari tangan sebelah kanan.

"Tapi setelah diinfus, tangan kanan anak saya malah bengkak, kemudian dipindahkan sebelah tangan kiri," ujarnya.

Setelah infus dipindah, hal serupa terjadi. Tangan kiri P ikut membengkak. Meski belum sembuh setelah dirawat tiga hari, SH akhirnya memutuskan untuk membawa anaknya pulang ke rumah pada tanggal 21. Namun, setelah beberapa hari di rumah, kedua tangan P yang bengkak semakin membesar.

"Seperti tangan orang dewasa," ucapnya.

Pada tanggal 23 Februari, SH kembali membawa anaknya ke klinik untuk meminta pertanggungjawaban. Di sana, dokter membenarkan bahwa tangan P infeksi akibat tusukan bekas infus. Dokter akhirnya memberikan salep dan antibiotik.

Namun, bukan sembuh yang didapat P. Setelah menenggak antibiotik dan mengoleskan salep, kedua tangan P berubah menjadi hitam bak terbakar sebatas siku. Panik dengan apa yang menimpa anaknya, akhirnya SH memboyong anaknya itu ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Hingga hari ini, kondisi kedua tangan P yang saat ini ditangani oleh tim khusus dari RSHS tidak menunjukkan kondisi membaik. Kedua tangan P malah membusuk.

"Saya cuma ingin anak saya sembuh. Kalau soal menggugat, saya akan bicarakan dengan keluarga," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Sub-Bidang Humas dan Protokoler dr Nurul Wulandhani membenarkan bahwa RSHS merawat P yang diduga menjadi korban malapraktik.

"Ya, benar kami merawat P. Waktu masuk dia sudah ada infeksi di tangannya," ujar Nurul.

Kendati demikian, RSHS belum bisa memberikan keterangan medis terkait hal yang dialami oleh P.

"Saat ini masih dtangani oleh tim dokter. Pasien juga dirawat di ruang isolasi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com