Menurut Dwi, salah satu petugas kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan kepada Kompas.com, angin kencang berembus dari arah timur langsung menghempaskan pohon yang berada di Alun-alun Blambangan.
"Anginnya muter kencang sekali, nggak lama. Sekitar 1 menit. Tiba-tiba saja pohonnya roboh ke arah barat. Untung nggak ada orang di bawahnya, padahal biasanya banyak yang olahraga di sekitar sini," jelas Dwi.
Dwi juga menjelaskan pohon dari jenis Seno itu ditanam sekitar tahun 70-an di era Bupati Joko Supaat Slamet. "Waktu penilaian Adipura kemarin, pohon ini dapat nilai tertinggi," tuturnya.
Selain merobohkan satu pohon besar, angin kencang juga memecahkan jendela bangunan bekas mal yang berada di seputaran Pasar Blambangan. Pecahan kaca yang berada di lantai tiga bangunan tersebut menimpa kepala seorang anak kecil yang masih duduk di kelas lima SD.
"Angin tiba-tiba kencang. Barang dagangan banyak yang bertebaran, terus tiba-tiba ada suara keras dari atas dan ternyata kacanya pecah dan jatuh di trotoar. Kacanya nancap di kepala cucunya Bu Saniah, penjual buah di sini yang lagi main," jelas Reni Pratiwi yang saat itu berada di lokasi.
Menurut Reni, akibat terkena serpihan kaca, kondisi anak perempuan tersebut tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RSUD Blambangan.
"Pas dibawa masih ada pecahan kaca yang nancap di kepalanya. Kasihan saya nggak tega ngelihatnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.