Wakil Bupati Kediri sekaligus Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri, Masykuri Iksan mengatakan, verifikasi jumlah rumah yang rusak masih terus berlangsung hingga saat ini.
Verifikasi itu dilakukan oleh Fakultas Tekhnik Universitas Brawijaya Malang sebagai verifikator independen.
Verifikasi itu, kata Masykuri, sekaligus berfungsi untuk mengetahui kriteria kerusakan serta estimasi jumlah biaya perbaikannya. "Di satu sisi, verifikasi berlangsung, begitu juga rehabilitasi juga tetap jalan," kata Masykuri Iksan, Rabu (26/2/2014).
Meski demikian, Masykuri menambahkan, bentuk bantuan maupun besaran yang akan diterimakan kepada warga korban, merupakan domain Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Untuk bantuan, kami mengikuti aturan Gubernur," imbuhnya.
Perbaikan sarana prasarana itu, ditargetkan selesai pada 9 Maret nanti. Masa rehabilitasi diusahakan selesai secepat mungkin agar masyarakat tidak perlu menunggu lama. Dalam rehabilitasi itu, selain para relawan dari berbagai elemen masyarakat, juga ada personil TNI yang membantu.
Komandan dan Kodim 0809 Kediri, Letkol Heriyadi, menyebut ada 2.500 personil yang diperbantukan. Sebelumnya, sebanyak 19.136 rumah warga Kabupaten Kediri yang mengalami rusak akibat erupsi Kelud dan perbaikan terus dilakukan. Kerusakan itu tersebar di empat Kecamatan, yaitu Kecamatan Ngancar, Kecamatan Kepung, Kecamatan Puncu, serta Kecamatan Plosoklaten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.