Tiga desa yang diterjang angin beliung itu adalah Desa Wukusao, Desa Puubinisi, dan Desa Hongoa.
“Awalnya angin kencang disertai kilat dan guntur kemudian hujan deras, tiba-tiba atap rumahku terbang. Rumah mulai goyang-goyang, kami sekeluarga lari keluar rumah, saking kagetnya,” tutur Dwi Septiono, salah seorang warga Desa Wukusao, Jumat (21/2/2014).
Saat kejadian, Dwi bersama keluarganya baru menyelesaikan shalat Maghrib dan tengah bersiap menyantap makan malam.
Banyak tetangga Dwi pun berhamburan keluar dari rumah. “Saya minta keluarga agar lari keluar rumah,” ujar Dwi.
Kepala Desa Wukusao, Mahami, mengatakan, kondisi rumah warga nyaris roboh. Sebagian besar atap rumah warga terangkat. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Total kerugian ditaksir ratusan juta. Banyak warga yang memilih bertahan di luar rumah, termasuk warga yang rumahnya ikut menjadi korban puting beliung,” terangnya.
Mahami mengaku, hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah daerah.
“Kecuali dari Polres Konawe, semalam diturunkan satu pleton personil untuk membenahi rumah warga yang rusak parah. Belum ada tenda pengungsian yang dibangun untuk menampung warga korban puting beliung,” tegas Mahami.
Bantuan yang diterima warga berupa 1.000 unit seng dari DPC Gapensi Konawe. Bantuan bahan material itu diperuntukkan bagi warga yang rumahnya mengalami rusak parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.