Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Paham akibat Mabuk, Dosen Dianiaya Oknum TNI

Kompas.com - 18/02/2014, 20:42 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Kolonel (inf) Slamet Musafak, menegaskan, pihaknya tidak akan melindungi oknum anggota TNI Kodam XVI Pattimura yang melanggar hukum.

Penegasan ini disampaikannya kepada wartawan di ruang kerjanya pada Selasa (18/2/2014) menyusul adanya tindakan penganiayaan oleh salah satu oknum anggota TNI dari Kesatuan 734 Kodam Pattimura, Prada Frento Regwaruw, terhadap salah seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura Ambon, Hengky Pattimukay.

“Yang pasti kita tidak akan melindungi oknum anggota yang berbuat salah. Siapa pun yang berbuat salah dan melanggar hukum, pasti akan ditindak," tegas Slamet melalui pesan singkat yang juga diterima Kompas.com, Selasa malam.

Dia membeberkan, insiden penganiayaan itu terjadi di Desa Waay, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Minggu (16/2/2014) lalu. Saat itu, dosen dan ayah pelaku dalam keadaan mabuk, karena salah paham, keduanya terlibat perang mulut kemudian memicu terjadinya penganiayaan.

“Jadi insiden itu berawal dari cekcok mulut antara dosen dan ayah pelaku yang sama-sama mabuk, lalu terjadilah perkelahian antara keduanya. Dosen lalu menantang pelaku untuk berkelahi, dari situlah terjadi penganiayaan itu,” jelas Slamet.

Dia mengatakan, akibat penganiayaan itu dosen tersebut mengalami luka robek di bagian pelipis mata dan dahi kiri. Saat ini, kata Slamet, Prada Frento Regwaruw telah menjalani pemeriksaan di Pomdam.

"Oknum anggota TNI itu sudah diproses di Pomdam. Jadi sekali lagi siapa pun yang bersalah pasti akan diproses hukum,” ujarnya.

Sebelumnya, Hengky Pattimukay dianiaya seorang oknum anggota TNI dari Kesatuan 734 Kodam XVI Pattimura hingga babak belur saat korban bersama seorang temannya sedang minum minuman kaleng di salah satu kios di Desa Waay.

Akibat penganiayaan itu, korban menderita luka lebam di wajahnya. Korban juga menderita luka di bagian mata, dan mulutnya mengeluarkan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com