Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Ditinggal 5 Menit, Rp 110 Juta Raib

Kompas.com - 03/02/2014, 16:04 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Aminudin (40), seorang kontraktor, menjadi korban pencurian di Jalan MT Haryono, Kendari, Sulawesi Tenggara. Tas berisi uang sebesar Rp 110 juta yang disimpan di dalam jok mobilnya raib digondol maling saat ditinggal belanja, Selasa (3/2/2014).

Aminuddin, warga Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, menceritakan, seusai mengambil uang Rp 110 juta di BNI Cabang Andonohu, Kendari, ia singgah di pedagang kaki lima untuk membeli ikat pinggang di Jalan MT Haryono.

"Sekitar lima menit parkir mobil untuk beli ikat pinggang di jalan, pas saya mau kembali ke mobil untuk bayar, pintu mobil saya sudah terbuka. Saya lupa mengunci pintu mobil dan tas berisi uang yang saya simpan di jok depan sudah hilang," terangnya di Polres Kendari, Senin (3/2/2014).

Aminuddin mengatakan, ia sempat melihat dua orang pria menggunakan motor Yamaha Jupiter MX menyambar tasnya. Setelah itu, pencuri kabur dengan motornya dalam keadaan mesin menyala, bersama temannya.

"Saya melihat dua laki-laki dekat mobil dan langsung tancap gas dengan memakai motor, pas saya teriak, mereka sudah kabur. Pintu mobil tidak saya kunci karena niatnya cuma sebentar," katanya.

Dia mengaku, uang yang disimpan di mobil Avanza DT 1335 GE itu tadinya akan digunakan untuk membayar material sebuah proyek pembangunan di Kabupaten Buton Utara. Aminuddin mengaku teledor karena lupa mengunci pintu mobil sehingga mudah diambil oleh penjahat. Dari informasi yang dikumpulkannya di lapangan, ia sudah dibuntuti oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kendari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Basuki mengaku menerima informasi dari korban pencurian. Pihaknya menurunkan tim Buru Sergap untuk mencari jejak pelaku.

"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku pencurian tersebut. Kami mengimbau kepada masyarakat yang hendak mencairkan dana dalam jumlah besar agar meminta pengawalan polisi karena kami tidak memungut biaya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com