Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Masih Ditagih Bayar Listrik

Kompas.com - 27/01/2014, 08:05 WIB
MEDAN, KOMPAS.com - Meskipun sudah dua hingga tiga bulan meninggalkan rumah akibat aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sejumlah pengungsi masih ditagih PT Perusahaan Listrik Negara membayar listrik di rumah mereka.

Neli Sitepu (43), warga Desa Kuta Tonggal, Minggu (26/1), mengatakan, pekan lalu petugas PLN datang ke lokasi pengungsian dan memintanya membayar tagihan listrik sebesar Rp 135.000 untuk bulan Desember 2013. Padahal, Neli sudah menjadi pengungsi sejak Oktober 2013.

Sejumlah warga yang menjadi pengungsi dari desa lain pun mengeluhkan hal yang sama seperti dialami Neli. Mereka juga ditagih membayar tunggakan listrik beberapa bulan terakhir.

Menyikapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Parlindungan Purba, mengatakan, seharusnya PLN memiliki empati terhadap warga yang berbulan-bulan menjadi pengungsi.

”PLN seharusnya menahan diri untuk tidak menarik pembayaran listrik di rumah warga yang menjadi pengungsi. Akan lebih baik jika PLN memutihkan tagihan listrik tersebut,” katanya.

Kepala Bidang Humas Kabupaten Karo Jhonson Tarigan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PLN untuk mencari jalan keluar soal tunggakan listrik para pengungsi.

”Prinsipnya, jangan membebani pengungsi dengan tagihan listrik mengingat mereka sudah hampir empat bulan tak bekerja di ladang atau kebun,” ujarnya.

Perampingan pengungsian
Untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif memerintahkan perampingan pengungsian.

Jumlah pengungsi saat ini mencapai 29.227 jiwa, yang tersebar di 43 pengungsian. Dengan perampingan itu, kantong pengungsian ditambah 38 jambur atau sejenis pendapa sebagai lokasi pengungsian.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan beasiswa kepada 2.815 siswa SD, 2.052 siswa SMP dan 1.141 siswa SMA. Beasiswa serupa diberikan kepada mahasiswa yang mengungsi sebesar Rp 2,5 juta. Selain itu, bank-bank juga bersedia menjadwal ulang pembayaran kredit para petani.

Gunung Sinabung dinilai masih berpotensi erupsi besar karena adanya kubah lava dengan volume 2 juta meter kubik. Warga diimbau tetap waspada dan menghindari zona bahaya, yakni radius 5 kilometer dari puncak. (MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com