Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 1 Meter, Jalur Demak-Kudus Ditutup

Kompas.com - 23/01/2014, 18:46 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Jalur darat yang menghubungkan antara Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditutup akibat banjir dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga 1 meter.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Demak Komisaris Tedy Rayendra, saat dihubungi dari Semarang, Rabu (23/1/2014) malam, mengatakan bahwa kondisi arus kendaraan mulai dari Kecamatan Gajah hingga perbatasan Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus macet total sehingga ditutup, baik dari arah timur maupun barat.

"Kemacetan lalu lintas itu terjadi karena ruas jalan sepanjang 10 kilometer di perbatasan Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus tergenang banjir," katanya.

Menurut dia, berbagai jenis kendaraan hanya bisa berhenti di jalan tersebut karena ruas jalan yang tergenang banjir tidak bisa dilalui kendaraan.

"Untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan terhadap para pengguna jalan yang terjebak banjir, petugas kepolisian dari beberapa sektor dan Polda Jateng melakukan patroli," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang akan melewati jalur tersebut agar mengurungkan niatnya agar tidak terjebak macet akibat banjir yang bertambah parah.

"Kami juga telah memasang rambu-rambu berisi pemberitahuan banjir di sejumlah titik di Jepara dan Kudus sehingga kendaraan pribadi diimbau untuk kembali ke Semarang," katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, kemacetan arus lalu lintas sepanjang puluhan kilometer juga terjadi di ruas Jalan Trengguli atau jalur timur Kabupaten Demak hingga Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus.

Ruas jalan dari Trengguli yang menuju Kecamatan Welahan Jepara juga ditutup karena banjir yang menggenang sejak Selasa (20/1/2014) malam.

Banjir juga menyebabkan belasan ribu warga yang berada di sejumlah desa di Kecamatan Wedung dan Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Sejumlah desa yang terendam banjir itu antara lain Mijen, Tedunan, dan Pecuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com