Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Persen Penduduk Indonesia Menikah Sebelum Usia 15 Tahun

Kompas.com - 18/12/2013, 20:42 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso mengatakan bahwa angka pernikahan dini di Indonesia masih tinggi. Sudibyo mengatakan, berdasarkan data pada tahun 2012, berdasarkan data pada tahun 2012, 5 persen penduduk Indonesia menikah di bawah usia 15 tahun.

"Pernikahan dini itu secara kesehatan rawan. Itulah yang membuat penyakit. Ibu yang usianya di bawah 20 tahunan itu kan masih dalam pertumbuhan, sehingga ibu yang masih muda itu akan rebutan gizi dengan bayinya, sehingga akan membuat pertumbuhan bayi kurang berkembang dengan baik," kata Ali di Bandung, Jawa Barat, Rabu, (18/12/2013).

Fenomena ini, kata dia, terjadi karena banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui akan pentingnya fungsi keluarga. Dikatakannya, fungsi keluarga itu sebagai perlindungan, kesejahteraan, fungsi lingkungan dan kesehatan reproduksi. "Fungsi-fungsi ini tidak dipahami," katanya.

Akibatnya, yang terjadi adalah perceraian, sambung Sudibyo. "Saya sering main ke KUA, saya lihat data-datanya, bahwa kawin cerai umumnya dilakukan pasangan di bawah umur 20 tahun ke bawah. Kenapa terjadi? Karena usia di bawah 20 tahun itu belum siap untuk berkeluarga," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya tindakan dan kerja keras dari berbagai unsur, baik pemerintah atau pihak terkait lainnya. Sesuai Undang-undang Nomor 52 tahun 2009, pemerintah wajib mengeluarkan kebijakan dan pembinaan yang berkait dengan pembangunan keluarga. "Ini diharapkan mampu memecahkan masalah persoalan tadi (pernikahan dini)," harapnya.

Kepala BKKBN Jawa Barat Siti Fathanah mengatakan, pihaknya sudah membentuk pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi. "Ini ditujukan untuk remaja-remaja agar mampu menekan pernikahan ini," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya membentuk tim pelayanan kepada masyarakat yang bertugas memberikan bimbingan dan pelatihan tentang kehidupan berkeluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com