Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Pergi, Pamekasan Kembali Semerawut

Kompas.com - 08/12/2013, 08:45 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Tiga hari dari kepulangan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Kabupaten Pamekasan, kondisi jalan protokol di daerah ini kembali semerawut seperti semula. Pedagang kaki lima (PKL) kembali membuka lapaknya di pinggir jalan. Penjual ikan dan sayuran juga menempati trotoar-trotoar di jalan menuju rumah Dinas Bupati Pamekasan di Jalan Kabupaten.

Selain itu, kendaraan angkutan umum, baik yang resmi ataupun yang gelap, juga kembali memasuki jantung kota. Mobil-mobil besar melakukan bongkar muatan di sembarang jalan di kawasan perkotaan. Situasi ini membuat masyarakat di dalam kota tidak nyaman.

Pasar batik tradisional 17 Agustus, yang dikunjungi SBY dan rombongan hari Rabu (5/12/2013) kemarin, juga kembali kepada kondisi "normal". Pedagang hewan seperti burung, ayam, kambing, serta penjual pakan ternak, menempati separuh badan jalan yang membuat kendaraan tersendat.

Syamsul Arifin, warga kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan menuturkan, seharusnya aparat Polisi Pamong Praja dan aparat lainnya, tidak memberikan kesempatan lagi kepada para PKL yang menempati area terlarang. Sebab kondisi, sebelum kedatangan SBY betul-betul nyaman dan bersih serta arus lalu lintas tidak semerawut.

"Kalau dibiarkan kembali seperti semula, pelayanan tidak ditujukan kepada masyarakat, tetapi hanya untuk dinikmati presiden saja yang hanya dua hari di Pamekasan," ucapnya, Minggu (8/12/2013).

Polisi juga, terang Syamsul, jangan membiarkan taksi dan truk-truk besar bebas bongkat muat barang seenaknya sendiri. Sebab, hal itu mengganggu kenyaman pengendara lainnya. Polisi harus tegas menegakkan aturan. Jika truk dilarang masuk kota kemudian masih melanggar, pihaknya berharap agar mobil tersebut ditilang di tempat, dan jangan ada negosiasi.

"Kalau dibiarkan terus-terusan, para PKL, taksi gelap dan truk-truk besar itu, membuat semerawut kota, maka akan tambah sulit mengatasinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penegakan Perda Satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan, Yusuf Wibiseno, mengatakan, PKL itu nanti akan ditertibkan ulang. Sebab kedatangan mereka ke tempat semula tidak terpantau keseluruhan. "Nanti akan kami tertibkan kembali dan akan ditempatkan di daerah yang sudah ditentukan di dalam Perda," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com