Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar Oksigen Air Kali Surabaya Kembali Normal

Kompas.com - 13/11/2013, 17:41 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Kondisi kadar oksigen di air sungai Kali Surabaya, Rabu (13/11/201) siang dipastikan kembali normal. Pantauan tim gabungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dan PT Jasa Tirta, kadar oksigen terlarut (DO) pada pukul 12.00 WIB mencapai 3 ppm (part permilion).

Artinya, kata petugas bagian Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Ainul Yakin, kadar oksigen tersebut baik untuk kehidupan ikan, karena ikan dapat hidup di air dengan minimal kadar oksigennya mencapai 2 ppm.

"Pagi tadi DO sempat turun hingga 0,6 ppm. Sejak siang sudah berangsur normal mencapai 3 ppm," katanya.

Pihaknya bersama tim sudah menyelidiki penyebab matinya ribuan ikan di Kali Surabaya sejak pagi tadi. Penelusuran dilakukan menggunakan perahu dari pintu air Gunungsari, Surabaya, ke arah barat hingga kawasan Driyorejo, Gresik.

"Kami juga menyelidiki kemungkinan adanya pencemaran oleh pabrik, namun belum diketahui secara pasti," ujarnya.

Sebelumnya sejak pagi tadi, ribuan ikan di sungai Kali Surabaya mendadak mati. Ikan-ikan berbagai jenis seperti Keting, Rengkik, Bader, dan Gatul berbagai ukuran mengambang di sekitar pintu air Gunungsari, Surabaya. Kejadian itu tidak dilewatkan oleh warga sekitar yang langsung menangkap ikan dengan alat maupun tangan kosong.

Matinya jutaan ikan Kali Surabaya, ditengarai karena minimnya kadar oksigen di air sungai. Sementara penyebab turunnya kadar oksigen selain banyaknya kandungan limbah di air sungai yang dikeluarkan pabrik-pabrik di sekitar Kali Surabaya, serta karena hujan yang membawa limbah dari drainase yang semula kering dan penuh limbah, ke Kali Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com