Tidak hanya menurunkan penumpangnya, para sopir dua jalur itu juga menutup akses jalan utama kota Makassar dengan memarkirkan mobilnya di tengah badan jalan sehingga mengakibatkan arus lalu lintas macet total.
Markus, salah satu sopir angkutan umum jurusan Antang menjelaskan, para sopir dari dua jurusan memprotes Dinas Perhubungan Kota Makassar yang telah memberikan izin kepada sopir angkutan jurusan IKIP, Daya dan jurusan BTP yang mengambil dan menurunkan penumpang di jalur milik jurusan Antang dan SMA 5.
"Selama sopir tiga jurusan itu masih terus menaikkan dan menurunkan penumpang, pendapatan kami malah jauh berkurang, kalau begini terus bagaimana kami bisa hidup," kata Markus.
Aksi para sopir dua jurusan itu baru berakhir setelah Dinas Perhubungan dan Organda menjanjikan akan menggelar pertemuan antara para sopir pada Kamis (14/9/2013). Pertemuan itu akan membahas jalur-jalur yang akan disepakati semua pihak.
Perwakilan organda, Sainal Abidin kepada wartawan mengemukakan, tumpang tindih jalur dua angkot berbeda jurusan ini merupakan dampak dari kebakaran pasar sentral dua tahun lalu. Dari kejadian itu, para pedagang korban kebakaran memilih mengambil badan jalan raya yang kerap dilalui kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar pasar sentral. Untuk mengurangi kemacetan itu, terpaksa jalur Daya, IKIP dan BTP harus melewati jalur Antang dan SMA 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.