Mereka mengampanyekan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sekaligus memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia 2013 yang diperingati pada 15 Oktober lalu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyatakan peringatan hari cuci sedunia ini adalah bentuk sosialisasi cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat sebagai salah satu pilar perilaku hidup bersih dan sehat.
"Cuci tangan harus diajarkan sejak dini, dan diharapkan agar para siswa yang hadir bisa menjadi contoh dan agen perubahan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Dan Pemkab Banyuwangi akan membangun tempat cuci tangan baik di sekolah-sekolah ataupun di ruang publik seperti taman dan juga pasar," paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono menjelaskan cuci tangan pakai sabun dapat mencegah tingkat penularan diare hingga 50 persen, dan infeksi saluran pernafasan hingga 45 persen. Selain itu juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan.
"Angka kematian anak dan balita di Indonesia cukup tinggi sehinga kampanye cuci tangan pakai sabun harus dikenalkan sejak anak-anak. Cukup di lima saat penting yaitu sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam, setelah toilet dan saat mandi," kata dia.
Sementara itu, Rani Wijayasari salah satu siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut mengaku senang. "Akhirnya saya tahu pentingnya cuci tangan dan membiasakan cuci tangan sebelum makan. semoga saja ada tempat cuci tangan khusus di sekolahan," ungkap Rani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.